Wednesday, January 31, 2007

Panas Laga di Olimpico

Beban AS Roma relatif ringan menghadapi leg kedua semifinal Coppa Italia dini hari nanti. Paling tidak ada dua modal yang dikantongi Roma saat menjamu AC Milan di Stadion Olimpico. Pertama adalah dukungan tifosi, sedangkan yang kedua adalah hasil imbang 2-2 pada laga pertama di San Siro pekan lalu.

Kalau ingin benar-benar aman, Giallorossi wajib memenangi laga home ini. Tapi, dengan hasil 2-2 pada leg pertama lalu, Giallorossi bisa mengandalkan hasil imbang 0-0 atau 1-1 untuk merebut tiket final.

Meski di atas kertas kans Giallorossi lebih besar, allenatore Luciano Spalletti tetap mengingatkan pasukannya untuk waspada. "Tim ini bereaksi dengan benar. Itu nilai positif yang akan kami bawa ke laga kedua semifinal. Kami tidak bisa main-main. Skor 2-2 di partai pertama memang menguntungkan kami, tapi Milan juga bisa memanfaatkan itu," kata Spalletti di situs resmi Roma.

Sikap hati-hati Spalletti tidak berlebihan. Sebab, Milan memiliki catatan positif ketika bertamu ke kandang Roma. Pada lima lawatan terakhir ke Stadion Olimpico, Rossoneri Milan meraih hasil mengesankan karena empat kali membawa pulang kemenangan. Kekalahan paling memalukan dialami Roma ketika menjamu Milan di ajang Coppa Italia, 20 Mei 2003 lalu. Saat itu Giallorossi dipaksa menyerah 1-4.

Tak ingin kesalahan serupa terjadi lagi, Spalletti sangat serius mempersiapkan pasukannya jelang partai krusial ini. Mantan pelatih Udinese itu siap menampilkan kembali pasukan terbaiknya. Sama halnya dengan kekuatan yang dia percaya tampil pada pertemuan pertama pekan lalu.

Kekuatan Roma bertambah dengan kondisi kapten tim sekaligus mesin gol andalannya, Francesco Totti. Pemain bernomor punggung 10 itu memiliki waktu recovery selama sepekan setelah absen pada giornata ke-21 Liga Italia Seri A akhir pekan lalu akibat skorsing satu laga.

Bagaimana Milan? Di atas kertas, peluang tim besutan Carlo Ancelotti ini belum tertutup rapat. Asalkan bisa memetik kemenangan, Rossoneri berhak mengantongi tiket ke final.

Seiring posisi mereka yang sangat mustahil bisa merebut scudetto Seri A musim ini, Coppa Italia adalah harapan yang lebih realistis bagi Rossoneri untuk menghindarkan diri dari paceklik gelar musim ini. Daripada terlalu banyak berharap pada ajang Liga Champions.

"Usai menelan hasil imbang 2-2 pada semifinal pertama pekan lalu, tiket ke babak final kini menjadi lebih rumit. Tapi, kami akan terus berusaha sebisa mungkin," ujar Ancelotti.

Perkiraan Pemain:
AS ROMA (4-2-3-1): 1-Curci (g); 2-Panucci, 5-Mexes, 13-Chivu, 22-Tonetto; 16-De Rossi, 7-Pizarro; 4-Wilhelmsson, 20-Perrotta, 30-Mancini; 10-Totti
Pelatih: Luciano Spalletti
Cadangan: 32-Doni, 21-Ferrari, 14-Faty, 77-Cassetti, 28-Rosi, 17-Tavano, 23-Vucinic
AC MILAN (4-4-1-1): 1-Dida (g); 17-Simic, 25-Bonera, 3-Maldini, 18-Jankulovski; 32-Brocchi, 8-Gattuso, 21-Pirlo, 10-Seedorf; 22-Kaka; 9-Inzaghi.
Pelatih: Carlo Ancelotti
Cadangan: 26-Storari, 2-Cafu, 5-Costacurta, 20-Gourcuff, 23-Ambrosini, 7-Oliveira, 11-Gilardino

HEAD TO HEAD (Lima Laga Terakhir)
25-01-2007 AC Milan v AS Roma 2-2 (Coppa Italia)
11-11-2006 AC Milan v AS Roma 1-2 (Seri A)
14-05-2006 AC Milan v AS Roma 2-1 (Seri A)
15-01-2006 AS Roma v AC Milan 1-0 (Seri A)
20-03-2005 AS Roma v AC Milan 0-2 (Seri A)

Facts and Figures
1. AC Milan pernah empat kali berturut-turut mengalahkan AS Roma di Stadion Olimpico, Roma. Itu terjadi pada Coppa Italia 2002/2003 dengan skor 4-1 dan 2-1, Coppa Italia 2003/2004 dengan skor 2-1, dan Seri A 2004/2005 dengan skor 2-0)A.
2. Dari lima pertemuan terakhir pada ajang Coppa Italia, Milan tiga kali menang atas Roma. Dua laga sisa lainnya berakhir imbang.
3. Jika berhasil menyingkirkan Milan, Roma bakal melaju ke partai final Coppa Italia untuk kali ketiga secara beruntun.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP