Monday, January 22, 2007

Setelah Mereka Tidak Lagi Dibutuhkan

Tiadalah kebahagiaan sebesar kebahagiaan selepas kerja. Tiadalah kesedihan sebesar kesedihan mereka yang merasa tidak lagi dibutuhkan.

Hal yang kedua ini dapat menimpa banyak pihak. Seorang guru terhadap muridnya, suami terhadap isterinya atau sebaliknya, orang tua terhadap anak-anaknya, bawahan terhadap atasan atau karyawan terhadap kantor tempatnya bekerja. Seseorang tidak lagi merasa dibutuhkan, bahkan setelah pengabdian selama sekian tahun.

Perasaan ini pulalah pasti yang menghinggapi Ronaldo dan David Beckham. Setelah sekian tahun membela Real madrid, klub Liga Spanyol tersebut mengaku tidak lagi membutuhkan tenaga mereka. Ronaldo dan Beckham -juga Cassano- dikatakan sudah tidak cocok lagi untuk tetap bertahan di El Real.

Pelbagai cara dilakukan untuk memperlihatkan ketidakcocokan manajemen dengan para pemain ini. Yang paling transparan adalah dengan selalu menempatakan mereka di bangku cadangan. Beckham hanya sempat diturunkan dalam 5 pertandingan La Liga sebagai starter. Selebihnya hanya menjadi pemian cadangan. Begitu pun Ronaldo.

Tekanan dilakukan dengan cara lain. mendatangkan pemain-pemain luar ke dalam skuad Real Madrid, seperti Gonzalo Higuain dan Fernando Gago. Kedatangan pemain-pemain yang terbiasa menempati posisi serupa Beckham dan Ronaldo ini jelas makin menyudutkan kedua pemain ternama tersebut. Masalahnya, kalau pun secara kua teknis mereka masih di bawah atau paling tidak sejajar, Gago dan Higuain pasti menang dalam segi usia.

Masalahnya, seperti kata pakar manajemen, Rhenald Kasali, dalam dunia kapatalistik seperti saat ini age does matter. Pengusaha memang sangat mempertimbangkan faktor usia. Mereka butuh seseorang yang akan menjadi kambing hitam bila terjadi kegagalan. Pemain veteran seperti Beckham dan Ronaldo telah memberikan semua yang mereka miliki buat Real Madrid. Nyatanya prestasi tidak kunjung hadir. Mereka pun tidak mungkin dipersalahkan. Sementara, kalau pemain muda seperti Gago dan Higuaian gagal, maka Capello-lah yang akan menghadapo tiang gantungan.

Karena itulah semua hal menjedi serba salah buat Ronaldo dan Beckham. Media massa Inggris menyebut sebagai the sad longest days bagi Beckham menjelang karirnya berakhir. Ia masih harus menghadapi pelbagai cobaan dari orang-orang yang sebenarnya dapat menjadi motivator dalam keterpurukan seorang pemain.

Pelatih Fabio Capello selalu mengontraskan kehidupan Beckham sebagai pemain sepakbola dan seorang selebritis. Ia marah ketika Beckham meminta ijin untuk menghadiri pesta pra nikah teman karibnya, aktor Tom Cruise di Roma. Capello menganggap satu hari itu lebih baik digunakan Beckham untuk menyembuhkan cedera lututnya daripada "berangkulan" dnegan kaum jet set dunia hiburan.

Bahkan Presiden Klub, Ramon Calderon lebih ketus lagi. Kecewa karena pada akhirnya Beckham memilih hengkang dari Santiago Bernabeu ia mencela pilihan Beckham pergi ke Los Angeles, tanah yang masih sangat asing bagi sepakbola dunia. Menurut Calderon, Beckham pindah ke klub itu karena tidak ada klub besar di Eropa yang menginginkannya. "Mungkin ia akan menjadi aktor kelas dua di Hollywood," kata Calderon, sinis.

Memang dibutuhkan juga para pemimpin atau atasan yang dapat berkepala dingin menghadapi pokal para pemain, terutama para pemain bintang. Tentunya si pemimpin itu akan sadar segala persoalan tidak akan selesai dengan perang kata-kata baik melalui media massa mau pun secara langsung. Pemimpin yang baik pasti tahu si pemain pun punya impian yang besar, meski sudah di ambang senja karirnya. Dan ia harus diberi kesempatan untuk mewujudkannya.

Hal ini diperlihatkan pelatih Barcelona, Frank Rijkaard. Ia justru menempatkan Henrik Larsson sebagai starter setelah pemain asal Swedia ini mengutarakan keinginannya hengkang dari Barcelona untuk mengakhiri karir di Helsingborg. Atau juga terus menurunkan Javier Saviola pada saat klub mengisyaratkan tidak akan menggunakan lagi pemain asal Argentina tersebut.

Hasilnya, Larsson membantu Barca meraih gelar juara Liga Champion 2006 dengan mengalahkan Arsenal di final. Sementara Saviola kini menjadi pencetak gol subur Barca yang tengah ditinggal Samuel Eto’o, Lionel Messi dan Ronaldinho yang cedera.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP