Saturday, February 10, 2007

Moggi Terlibat Skandal Lagi

Luciano Moggi belum juga lepas dari masalah. Skorsing lima tahun akibat terlibat calciopoli baru beberapa bulan dijalani, mantan general manager Juventus itu sudah harus bersiap berurusan dengan aparat penegak hukum dalam kaitan dengan skandal transfer pemain.

Kemarin, pria berkacamata itu ditetapkan sebagai satu dari delapan tersangka pemaksaan pemain agar mau bernaung di bawah agensi GEA World. GEA World adalah agensi pemain milik Alessandro, anak kandung Moggi.

Pemaksaan yang dimaksud adalah, Moggi kerap menekan para pemain yang berkiprah di Liga Italia agar bersedia menuruti kemauannya. Yakni, bergabung dengan GEA tadi. Tekanan itu kadang dilakukan lewat beragam ancaman.

Para korban Moggi selama ini lebih banyak diam karena mereka sadar berurusan dengan sosok yang sangat berpengaruh di persepakbolaan Italia. Jadi, begitu buka suara, karir mereka bisa terancam.

Selain bapak-anak Moggi, penyidik juga telah menetapkan David Lippi sebagai salah satu tersangka. Putra mantan pelatih Timnas Italia Marcello Lippi itu terlibat dalam kapasitasnya selaku agen pemain.

Sejak dua tahun lalu, penyelidikan terhadap GEA World sebenarnya sudah dilakukan. Namun, sejauh ini jaksa selalu menemui jalan buntu untuk menemukan bukti yang memadai.

Tidak hanya berbuat kotor dalam hal transfer pemain, GEA juga dicurigai memiliki kemampuan mengendalikan hasil pertandingan untuk kepentingan judi gelap di Italia. Selain judi ilegal, GEA juga disinyalir terlibat dalam pemalsuan nilai transfer dan berbagai tindakan melanggar hukum lainnya.

"Kami akan berusaha mengungkap semua kebusukan yang dilakukan GEA," kata salah satu anggota tim penyidik, seperti dikutip Tribalfootball.

Dibandingkan agensi lain, jumlah pemain yang bernaung di bawah GEA World memang paling banyak. Laporan harian Corriere Della Sera menyebutkan kalau GEA menaungi sekitar 200 pemain sampai dengan dua tahun lalu.

Moggi adalah aktor utama calciopoli. Rekaman pembicaraannya lewat telpon dengan salah satu petinggi perwasitan Italia menjadi titik awal terbongkarnya skandal pengaturan hasil pertandingan tersebut. Buntutnya, Moggi dijatuhi sanksi lima tahun.

Dilahirkan pada 10 Juli 1937 di Monticiano, Moggi pernah bekerja sebagai penulis di koran milik perusahaan kereta api Italia. Setelah 20 tahun bekerja di tempat itu, Moggi mulai masuk ke dunia sepak bola. Tugas pertamanya di Juventus adalah menjadi pemantau pemain muda untuk skuad junior. Berikutnya dia direkrut sebagai pegawai administrasi di Roma, Torino, dan Napoli.

Nasib baik membawa kembali Moggi ke Juventus. Dan pada 1994, dia diangkat menjadi general manager. Sangat jarang pria berkacamata ini berinteraksi dengan pers. Untuk urusan transfer pemain, dia selalu memanfaatkan GEA.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP