Saturday, February 03, 2007

Palermo Gasak Catania 2-1

Diwarnai dengan insiden-insiden kontroversi, klub papan atas Palermo memenangi duel Sicilia dengan Catania, setelah Mark Bresciano dkk. meraih kemenangan 2-1 di Stadion Angelo Massimino, Jumat (2/2). Pertandingan juga sempat terhenti beberapa menit setelah ada pendukung tuan rumah yang melemparkan gas air mata ke dalam lapangan.
Pertandingan tersebut dimajukan satu hari berkenaan dengan adanya situasi keamanan yang tidak mendukung apabila kedua tim berseteru dan ternyata hal itu benar-benar terbukti kembali di laga akhir pekan ini, setelah lemparan gas air mata oleh pendukung Catania ke dalam lapangan di paruh kedua.

Gionatha Spinesi kembali berlaga setelah masa hukuman tiga pertandingan dikurangi menjadi dua laga usai mengajukan banding, namun kubu tuan rumah masih belum dapat diperkuat oleh Juan Manuel Vargas, yang terkena akumulasi.

Dalam kurun waktu dua menit, beberapa peluang sudah tercipta bagi kedua kubu, dimana usaha tendangan voli Roberto Guana dan Guiseppe Mascara masih belum menemui sasaran ke arah gawang. Catania memulai pertandingan dengan sangat baik, dengan organisasi pertahanan yang cukup disiplin.

Masih di paruh pertama, Gionatha Spinesi benar-benar merepotkan penjaga gawang Palermo, Alberto Fontana, ketika ia melepaskan tendangan keras ke arah gawang, sebelum diselamatkan mantan penjaga gawang Inter tersebut.

Demikian dengan Palermo, yang memperoleh kesempatan dari kapten andalannya, Eugenio Corini, namun sayang tendangannya di mulut gawang Armando Pantanelli masih melambung di atas mistar.

Tendangan bebas Mascara nyaris membuahkan hasil bagi tuan rumah, bila Fontana tidak menepis bola yang berada tipis di sisi kanan gawang, dan usaha keras Spinesi, yang masih dapat dibaca olehnya.

Setelah menjalani babak pertama tanpa gol, usaha itu akhirnya baru benar-benar terwujud pada menit kelima babak kedua, saat Mark Bresciano berusaha menembus ke dalam kotak pertahanan Catania, namun bola muntahan itu langsung disambar Andrea Caracciolo, dengan sentuhan kaki kirinya ke pojok kanan gawang, meski gol itu berbau offside.

Namun pertandingan sempat terhenti beberapa menit ketika pendukung tuan rumah melemparkan gas air mata disusul dengan kembang api ke dalam lapangan dan aksi itu nampaknya justru memicu amarah dari pendukung Palermo.

Atas aksi tersebut, pemain-pemain dari kedua tim lari menuju ke ruang ganti pemain, sambil direktur dari Palermo dan Catania saling menyalahkan aksi pendukungnya tersebut.

Meski pertandingan akhirnya terus dilanjutkan, namun dalam jangka waktu 60 detik pendukung tuan rumah bersorak-sorai, ketika Fabio Caserta mencetak gol penyeimbang dengan tendangan setengah voli yang tidak mampu dihentikan oleh Fontana.

Namun pertandingan berjalan kian kontroversi, setelah wasit Frank Farina mengesahkan gol yang dilesakkan oleh David Di Michele, setelah di menit ke-83, tendangan bebas Corini sempat mengenai lengannya, sebelum bola masuk ke dalam gawang Catania.

Dengan kemenangan tersebut, posisi Palermo tetap berada di urutan ketiga dengan torehan 42 angka dari 22 pertandingan, sementara Catania masih berkutat di peringkat empat dengan 30 angka.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP