Friday, March 09, 2007

Alberto Aquilani, Penerus Tradisi di Olimpico

Sudah puluhan tahun berkembang satu tradisi di Roma: para gelandang AS Roma yang di masa kecilnya menjadi pengagum klub itu akan menjadi sosok pujaan saat mereka bergabung dengan klub tersebut. Pada era 1980-an dan 1990-an, tradisi itu dijalani playmaker Giuseppe Giannini.

Francesco Totti dan Daniele De Rossi mengikuti jejak tersebut pada akhir era 1990-an dan 2000-an. Di paruh kedua era 2000-an ini, muncul ikon baru penerus tradisi itu, yakni Alberto Aquilani. Ia mulai bergabung dengan AS Roma, 1 Agustus 2001. Namun, debutnya di Serie A baru terjadi 10 Mei 2003 ketika AS Roma memukul Torino 3-1.

Setelah hanya sekali tampil di musim 2002/2003, musim berikutnya ia dipinjamkan ke klub Serie B, Triestina. Pengalamannya sebagai pemain yang selalu menjadi starter Serie B membuat Aquilani matang. Karena itu, saat ditarik lagi ke AS Roma mulai musim 2004/2005, pemain kelahiran asli Roma, 7 Juli 1984, itu menjelma menjadi gelandang sempurna dan tahan banting dari tekanan.

Sebagai gelandang, ia memiliki energi melimpah, sikap disiplin tinggi pada taktik, teknik yang selalu baru, dan bakat alami. Aquilani adalah sosok yang justru tampil bagus dalam situasi pertandingan penuh tekanan.

Contoh terbaik dari karakter tersebut adalah golnya pada laga derby Roma versus Lazio dan passing uniknya—menyilangkan kaki untuk memberi umpan pada Totti dengan sentuhan tumitnya—pada big match versus AC Milan di San Siro awal musim ini. Aksi itu menghasilkan kemenangan Roma 2-1 atas Milan, kemenangan pertama Roma di San Siro, dalam 20 tahun terakhir.

Dengan kemampuannya saat ini, orang Brasil yang terbiasa melihat aksi-aksi individu para pesepak bola Negeri Samba pun bakal terpikat gaya Aquilani. Untuk level internasional, Aquilani bukan sosok baru lagi.

Ia menjadi pemain kunci di tim nasional Italia di bawah usia 19 tahun (U-19) pada Kejuaraan Eropa 2003 dan timnas U-21 Italia. Dengan segudang pengalaman, tidak mengherankan jika pelatih tim Azzurri senior, Roberto Donadoni, merekrutnya.

Partai persahabatan melawan Turki yang berakhir imbang 1-1 menjadi debut Aquilani di timnas senior. "Prospeknya menarik," ujar Donadoni saat itu.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP