Saturday, October 27, 2007

Ramos, dari Antah Berantah ke Elit

Pelatih Sevilla, Juande Ramos diinginkan kubu Tottenham Hotspur jauh sebelum Martin Jol dipecat. Siapakah sebenarnya Ramos sehingga Spurs ngebet kepadanya?

Rumah judi atau bursa sudah menutup taruhannya. Pasalnya, tak ada lagi yang bisa menghalangi kepergian Ramos ke White Hart Lane. Peluangnya: 90 persen.

Ramos jadi figur penting sepakbola Eropa sejak mengantarkan Sevilla meraih back to back Piala UEFA 2006-2007. Pria bernama lengkap Juan de la Cruz "Juande" Ramos (53 tahun) ini menjalani karir sangat ajaib.

Pasalnya, dia mengawali karir dari klub antah berantah: Elche yunior. Baru setelah itu dia menangani beberapa klub di Divisi II Spanyol (Segund Division). 12 tahun lalu, dia memoles Logrones. Diteruskan di tim Barcelona B serta Lleida.

Bersama Rayo Vallecano, karir Ramos mulai benderang. Vallecano dibawanya promosi ke La Liga, serta menerima Penghargaan Fair Play di Spanyol, serta lolos ke perempat final Piala UEFA.

Beberapa pembelian Ramos terpenting saat itu adalah kiper Fulham kini, Kasey Keller serta mantan gelandang Southampton, Mark Draper.

Karir Ramos berlanjut di tim sekota Sevilla, Real Betis pada 2001. Dia membawa Betis kembali promosi ke La Liga hanya setahun. Sedangkan Rayo yang ditinggalkannya terdegradasi dan kini bermain di Liga Regional Spanyol (Divisi III).

Dia hanya semusim bersama Betis di La Liga sebelum hijrah ke Espanyol. Dia melejitkan Klub Katalan itu, lalu menyeberang ke Real Mallorca.

Ramos membawa Mallorca ke posisi 10 musim 2004-05. Sejak saat itu, Ramos mulai memikat CEO Sevilla, Jose Maria del Nido. Apalagi, saat itu Sevilla baru saja ditinggal pergi Joaquin Caparros ke Deportivo La Coruna.

Untuk kali pertama, Ramos memegang tim papan atas Spanyol. Dia menjadi suksesor Caparros yang telah membawa Sevilla ke Piala UEFA setelah nangkring di posisi 6 La Liga. Caparros pula yang mengangkat Klub Andalusia itu dari jurang degradasi 1999.

Di Sevilla, Ramos punya modal kuat berupa kombinasi para pemain lokal, Amerika Latin yang punya tekel keras. Dia juga mengombinasikan keliaran pemain Latin, pragmatisme ala Italia, serta permainan tempo Inggris.

Dan semua itu diwujudkan dalam trofi UEFA beruntun. Ini sekaligus torehan emas dalam sejarah 58 tahun Sevilla.

Mereka juga menjejaki langkah Real Madrid, 21 tahun lalu. Ramos pun mulai mendobrak tradisi yang dikuasai klub raksasa Spanyol: Barcelona dan Real Madrid. Bahkan, mereka memaksa Real dan Barca bersaing sengit sampai akhir musim, meski akhirnya harus duduk di posisi 3 musim lalu.

Sejak saat itu, Ramos jadi incaran klub-klub besar Eropa. Chelsea termasuk klub yang pernah menaruh hati padanya.

Apalagi, dalam sebuah wawancara, Ramos terang-terangan mengagumi partai-partai Liga Inggris. Sontak, kubu Spurs pun langsung memburunya. Apalagi, sejak Jol mengawali musim ini dengan buruk, ditambah kegagalan transfer yang dilakukannya.

Sevilla pasti menginginkan kompensasi tinggi buat kepergiaan Ramos ke Spurs. Dan, Ramos akan memulai petualangan barunya di Britania Raya.

Ramos akan selalu dikenang oleh publik Sevilla. Apalagi, di musim terakhirnya diwarnai meninggalnya bek kiri muda Antonio Puerta akibat serangan jantung di lapangan. Dan kini Ramos siap membawa permainan menyerang ke Spurs, Klub Utara London itu.

0 comments:

  © Blogger template 'Isfahan' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP